Ketergantungan pabrikan makanan dan minuman terhadap bahan baku impor, termasuk gula dan biji kakao mengakibatkan defisit neraca perdagangan. Hingga November 2017, defisit neraca perdagangan industri makanan dan minuman mencapai US$1,2 miliar, naik dari defisit pada 2016 senilai US$888,40 juta.