Thomas Mola & Lili Sunardi Selasa, 02/08/2016 09:45 WIB
Kalau mikir-mikir kami ini korban vaksin palsu dan [sekaligus] korban malu. Ada yang gratis di Puskesmas, asli pula, tapi kami pergi pilih yang berbayar, palsu pula.
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia. Sudah berlangganan? Login di sini di sini
Pilih tipe langganan yang cocok untuk Anda.
Digital Deluxe
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]