Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/ 2017 diprediksi lebih rendah dari ekspektasi akibat tertekannya daya beli masyarakat setelah penyesuaian harga barang dan jasa yang diatur pemerintah antara lain tarif listrik golongan 900 VA dan perizinan STNK. Dalam paparan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI), pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal pertama tahun ini berpotensi sedikit melambat yang tercermin dari pertumbuhan penjualan eceran dan motor yang menurun. Direktur Eksekutif Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola BI Dody Budi Waluyo mengatakan penyesuaian harga barang dan jasa yang diatur pemerintah juga ikut mempengaruhi karena kenaikan inflasi juga berisiko menekan daya beli secara riil.