JAKARTA — Perusahaan galangan kapal nasional kecewa terhadap PT Djakarta Llyod yang berencana menambah armada berupa dua kapal kargo kelas handymax dan 12 kapal tunda mulai tahun ini dari Korea Selatan. Keputusan BUMN pelayaran tersebut dinilai tidak sepenuhnya mendukung galangan kapal dalam negeri.
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia. Sudah berlangganan? Login di sini di sini
Pilih tipe langganan yang cocok untuk Anda.
Digital Deluxe
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]
Dukungan Pemerintahan Baru Genjot Manufaktur Petrokimia