Kritik dari kalangan oposisi bahwa pemerintahan Presiden Jokowi Widodo dan Jusuf Kalla terlalu ekspansif dalam menambah utang patut didengar dan diperhatikan. Kendati rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 29,1% tergolong konservatif, penambahan utang harus selalu memperhatikan kemampuan menggenjot penerimaan.