Empat tahun ke depan akan menjadi tahun-tahun yang sulit bagi PT Freeport Indonesia (PTFI). Pasalnya, produksi bijih tembaga (ore) PTFI bakal turun signifikan, sejalan dengan penutupan Tambang Terbuka (Open Pit) Grasberg, yang selama ini berkontribusi mayoritas terhadap produksi perusahaan tersebut. \nDi sisi lain, PTFI juga masih berada dalam proses terkait dengan rencana pengalihan kepemilikan saham perusahaan tersebut ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. \nBerikut laporan terakhir Bisnis dari tiga tulisan berseri, hasil dari kunjungan ke Tembagapura pekan lalu, atas undangan dari Freeport Indonesia.