Tiba-tiba saja saya ingat peristiwa 21 tahun yang lalu, Oktober 1997. Sebagai wartawan muda, saya datang di Hong Kong sendirian. Bukan dari Jakarta, melainkan dari Bangkok, setelah meliput pertemuan ASEM (Asia-Europe Meeting), yang dihadiri banyak menteri Ekonomi dari Asia dan Eropa, termasuk Indonesia.