Pada akhir 2019, pemerintah menargetkan angka kebutuhan (backlog) rumah dapat turun dari 7,6 juta unit menjadi 5,4 juta unit. Besarnya backlog membuat sejumlah emiten properti terpikat untuk mendalami ceruk bisnis di segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).\n