Bisnis. JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia II/IPC berniat memfungsikan eks Terminal 2 PT Jakarta International Container Terminal sebagai terminal alih muat kontainer domestik.nDirektur Komersial PT Pelindo II (Persero) atau IPC Saptono R. Irianto mengatakan bahwa eks Terminal 2 PT Jakarta International Container Terminal (JICT) melayani sandar kapal domestik dengan muatan ekspor.nSejak bertahun-tahun, eks Terminal 2 JICT lebih banyak menganggur.nDengan status sebagai terminal alih muat kontainer domestik, kapal antarpulau dengan muatan ekspor menurunkan muatan kemudian dipindahkan ke terminal internasional, misalnya, New Priok Container Terminal One (NPCT-1).nBisa pula dari terminal internasional, kargo impor dipindahkan ke eks Terminal 2 JICT, lalu diangkut oleh kapal domestik ke pelabuhan lain di dalam negeri. “Kami rencanakan akhir triwulan II/2019 atau awal semester II/2019. Syukur-syukur bisa lebih cepat,” katanya kepada Bisnis, Rabu (6/3).nSaptono menuturkan perseroan sedang melengkapi persyaratan administrasi berkaitan dengan status peruntukan terminal itu. nBagaimanapun, tutur dia, operasi terminal harus mengikuti regulasi yang mengatur pergerakan muatan ekspor-impor dari terminal domestik ke terminal internasional atau sebaliknya.nEks Terminal 2 JICT dulu digunakan untuk aktivitas bongkar muat kontainer internasional. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, ukuran kapal yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok makin lama semakin besar sehingga tidak dapat dilayani terminal dengan kedalaman kolam terbatas. Akhirnya, eks Terminal 2 JICT yang hanya mampu disandari kapal dengan draf maksimum 8 meter itu jarang didatangi kapal.nDirektur Utama IPC Elvyn G. Masassya sempat menandatangani surat bernomor FP.010/4/8/1/PI.II-16 pada 4 Agustus 2016 yang mengalihfungsikan sementara eks Terminal 2 JICT untuk area parkir (buffer area) truk kontainer karena alasan idle.nIPC selaku pemegang 48,9% saham JICT—di samping Hutchison Port Holding Group (HPH Group) yang menggenggam 51% saham—kini tengah merumuskan skema bisnis dan komersialisasi. Perseroan telah menunjuk anak perusahaan yang fokus mengelola terminal peti kemas untuk mengoperasikan eks Terminal 2 JICT itu. ^(Sri Mas Sari)n
Sri Mas Sari 
.jpg?w=300&h=200)