Sekitar musim dingin 1949 di Amsterdam, Belanda, seorang pria kulit putih keturunan Indonesia terpaksa mengerok punggungnya dengan uang logam karena dinginnya cuaca. Kebiasaan itu sangat lumrah dilakukan orang-orang di tempat kelahirannya nun jauh di Blitar, Jawa Timur, saat masuk angin menyerang.\n