Perfilman nasional seakan mengalami seret regenerasi. Layar lebar dihiasi wajah-wajah lama. Para pembuat film cenderung melakukan cara pintas, memiliih sosok berdasarkan kepopuleran, sehingga mengesampingkan kualitas.
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia. Sudah berlangganan? Login di sini di sini
Pilih tipe langganan yang cocok untuk Anda.
Digital Deluxe
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]