Tren kenaikan harga minyak mentah yang melampaui level psikologis US$100 per barel atau mencetak rekor tertinggi sejak 2014, ternyata belum cukup ampuh mendorong investasi di sektor hulu minyak dan gas (migas) hingga mencapai target yang ditetapkan.
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia. Sudah berlangganan? Login di sini di sini
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di cs-epaper@bisnis.com
Bisnis Indonesia Award (BIA) 2025 Mengusung Tema Resilience Towards Uncertainty