Muda, ragu dan takut rugi. Begitulah potret sejumlah kaum muda yang maju-mundur masuk ke pasar saham karena merasa belum memiliki kemampuan cukup untuk berinvestasi pada instrumen berisiko. Alhasil, mereka memilih untuk berinvestasi di aset berisiko rendah kendati menawarkan imbal hasil tipis. \n