Bisnis, JAKARTA — Wilayah Kerja East Natuna memerlukan kontrak bagi hasil yang lebih fleksibel agar bisa lebih menarik bagi investor, karena blok minyak dan gas bumi itu dianggap memiliki risiko yang relatif tinggi.
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia. Sudah berlangganan? Login di sini di sini
Pilih tipe langganan yang cocok untuk Anda.
Digital Deluxe
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]
Dukungan Pemerintahan Baru Genjot Manufaktur Petrokimia