Bisnis, JAKARTA — Langkah Amerika Serikat menerapkan tarif sekunder 25% terhadap pembelian minyak dan gas dari Venezuela menyebabkan gejolak baru bagi perdagangan komoditas energi tersebut. Di sisi lain, China ikut terdampak dari kebijakan ini.
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia. Sudah berlangganan? Login di sini di sini
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]
Arus Lalu Lintas di Kawasan Metropolitan Jakarta Terpantau Lenggang