Bos Pelindo II itu pantas marah, gundah dan kecewa melihat ruang kerjanya diacak-acak. Itu manusiawi. Cara-cara Bareskrim pun dikritiknya sebagai upaya penggiringan opini bahwa seolah-olah dia adalah tersangka utama dari sebuah kejahatan besar. Lino pun terpojok.