Diskursus, Kebebasan Berekspresi & Wibawa Kekuasaan
DELIK PENGHINAAN PRESIDEN
Lili Sunardi & Thomas Mola Jum'at, 18/11/2016 08:35 WIB
Kontroversi delik penghinaan Presiden telah menjadi diskursus publik. Dikotomi terbentuk di linimasa, antara perspektif kebebasan berpendapat dengan semangat memelihara wibawa Presiden sebagai Kepala Negara.
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia. Sudah berlangganan? Login di sini di sini
Pilih tipe langganan yang cocok untuk Anda.
Digital Deluxe
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]