Jurnal Foreign Affairs edisi Juni lalu menampilkan satu artikel yang sedikit provokatif. Artikel yang ditulis Sivaram & Norris menegaskan bahwa Paris Agreement, instrumen yang untuk pertama kalinya dapat menyatukan upaya ambisius semua negara dalam mitigasi iklim dunia, tidak akan bisa berbuat banyak. Bahkan sekali pun semua negara memenuhi semua janjinya, kenaikan temperatur global kemungkinannya akan tetap mencapai 2,7C atau 3,5C, patokan temperatur yang membahayakan iklim bumi.