Ketut Wiadnyana merasa antusias seiring adanya rencana pengembangan agrowisata cokelat di Desa Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Potensi peningkatan nilai tambah bagi petani kakao menjadi dasar antusiasme itu.
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan dengan menggunakan BisnisID anda. Sudah berlangganan? Login di sini
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]
KSSK Menyatakan Stabilitas Sistem Keuangan Pada Kuartal IV-2022 Membaik