Ketut Wiadnyana merasa antusias seiring adanya rencana pengembangan agrowisata cokelat di Desa Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Potensi peningkatan nilai tambah bagi petani kakao menjadi dasar antusiasme itu.
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia. Sudah berlangganan? Login di sini di sini
Pilih tipe langganan yang cocok untuk Anda.
Digital Deluxe
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]