Fajar Merah masih berumur 5 tahun ketika ayahnya, Wiji Thukul, aktivis sekaligus penyair, hilang menjelang reformasi 1998. Fajar hanya mengingat ayahnya secara samar. Baginya, Wiji Thukul hanya sedang pergi, tetapi entah ke mana.\n
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia. Sudah berlangganan? Login di sini di sini
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]