Pengembangan di suatu wilayah, perubahan perilaku masyarakat urban, penataan kota, masalah lingkungan dan lainnya kerap menjadi ‘momok’ yang membayangi benda seni seperti monumen atau patung-patung di area publik.
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia. Sudah berlangganan? Login di sini di sini
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]