Inggris akhirnya menempatkan pemimpin baru, setelah dalam beberapa pekan terakhir ekonomi negara tersebut lunglai akibat tidak liniernya kebijakan fiskal dan moneter dalam merespons inflasi.\n
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia. Sudah berlangganan? Login di sini di sini
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]