Bisnis, JAKARTA — Sempat menguat 2,3% sepanjang tahun berjalan dan berperforma terbaik se-Asia, apresiasi rupiah diperkirakan berumur pendek karena surplus transaksi berjalan berkurang dan Bank Indonesia mengurangi pengetatan moneter.\n
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia. Sudah berlangganan? Login di sini di sini
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]
KKP Usulkan Tambahan Anggaran Pada 2025 Menjadi Rp7,64 Triliun atau Naik 22,9%