Bisnis, JAKARTA — Harga dan saham kobalt melonjak di China setelah Republik Demokratik Kongo memperpanjang larangan ekspornya hingga September, membatasi pasokan bahan mentah yang digunakan dalam paduan produk baterai.
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia. Sudah berlangganan? Login di sini di sini
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di cs-epaper@bisnis.com
Program Sekolah Rakyat Tahap Pertama Akan Dimulai Pada 14 Juli 2025