Tingkat aktivitas fisik anak dan remaja Indonesia kian mengkhawatirkan. Lonjakan prevalensi gaya hidup sedentary, pola tidur buruk, dan konsumsi gula berlebih bukan hanya menurunkan kebugaran jasmani, tetapi juga mengancam kualitas sumber daya manusia di masa depan—dari prestasi akademik, produktivitas kerja, hingga kesehatan mental.\n