Menurut Forbes (April 2024), perusahaan asuransi di Amerika Serikat (AS) mengalami kerugian sekitar US$308,6 miliar per tahun akibat fraud, dengan sektor asu-ransi kesehatan menjadi penyumbang terbesar, mencapai US$105 miliar per tahun. Diikuti oleh asuransi jiwa sebesar US$74,7 miliar, dan asuransi umum sebesar US$45 miliar. Fraud asuransi adalah kejahatan keuangan terbesar kedua di AS setelah penggelapan pajak. Di Indonesia, pola serupa terlihat, terutama pada kasus yang melibatkan asuransi komersial dan BPJS Kesehatan.\n